MADANIA CENTER BABEL — Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bangka Belitung menggelar kegiatan Kemah Pemuda Lintas Agama. Dimana dalam kegiatan tersebut dilaksanakan Talk show dan dialog.
Acara talk show tersebut dipandu oleh Rusydi Sulaiman yang merupakan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN SAS Babel dan juga pengurus FKUB Babel, dengan mendatangkan dua narasumber yakni, H Tumiran Ganepo selaku Kakanwil Kemenag RI Babel dan AKBP Deddy mewakili Dir Binmas Polda Babel.
Sebagai moderator, Rusydi Sulaiman memberi antaran tentang kemestian agama di Bumi Serumpun Sebalai dan fanatisme penganut agama tidak menjadi hambatan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
“Toleransi beragama, saling menghargai satu sama lain serta semangat berharmonisasi sebagai bagian dari moderasi beragama mesti ditingkatkan,” katanya.
Rusydi Sulaiman yang juga Ketua Bidang Fatwa dan Penelitian MUI Babel mengajak para pemuda dan hadirin agar saling kenal, saling menghargai serta meningkatkan kepedulian sosial.
“Bila demikian, maka kerukunan dan keharmonisan akan terwujud di Bumi Serumpun Sebagai. Tegasnya, bahwa keagamaan, keberagamaan dan keberagaman diharapkan berada pada titik kesadaran (consciousness), bukankah emosi (emotion),” tukasnya.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag RI Babel Tumiran Ganepo lebih spesifik membahas tentang moderasi beragama di kalangan pemuda. Menurutnya, setiap pemuda dalam menjalin hubungan sosial antar umat beragama, harus menjaga prinsip tawaasuth (berada di tengah-tengah), tasaamuh (sikap toleran), tawaazun (keseimbangan) dan juga ‘adalah (keadilan) serta semacamnya untuk kemaslahatan bersama.
“Setiap penganut agama tidak dibenarkan bersikap kasar apalagi melukai perasaan penganut agama lainnya. Bangka Belitung adalah sampel keharmonisan bagi NKRI. NKRI harga mati,” tegas Tumiran.
AKBP Deddy mengajak para pemuda agar cermat dan lebih bijak dalam menggunakan media handphone dan semacamnya, terlebih di hari-hari menjelang Pemilu yang akan diselenggarakan pada Februari 2024 mendatang.
“Terkait dengan Pemilu, Polda Babel sudah melakukan pemetaan sebagai langkah antisipatif agar pemilu menjadi Jurdil dan aman. Satu hal yang mesti diwaspadai adalah politik identitas dan hal lain yang mengarah kepada instabilitas dan ketidakharmonisan,” tegasnya.
Ketua FKUB Babel Muhammad Subuh Wibisono berharap kegiatan ini didukung oleh pemerintah daerah dan dapat diselenggarakan setiap tahun.
“tegasnya bahwa para pemuda adalah estafet generasi tua untuk mewujudkan kerukunan dan kedamaian,” tandasnya.
Dalam acara tersebut beberapa pemuda juga mengajukan beberapa pertanyaan, hal ini sebagai bentuk sikap antusias mereka terhadap tema yang dibahas malam itu.
Kegiatan inti kemah lintas agama ini berlangsung selama dua hari yakni sejak 10-11 November 2023 yang diikuti oleh 90 peserta terdiri dari pemuda penganut 6 agama dan Ormas Pemuda dari 7 kabupaten/ kota di Bangka Belitung.
Di akhir sesi kegiatan, Ketua FKUB H Muhammad Subuh Wibisono memberikan buku terbitan MC Press kepada beberapa pengurus FKUB kabupaten dan kota. Juga Rusydi Sulaiman selaku Direktur Madania Center memberikan buku kepada 3 pemuda. (*)