MADANIA CENTER BABEL — Sebanyak 412 mahasiswa IAIN Syaikh Abdurrahman Siddiq Bangka Belitung diwisuda, Kamis (4/7/2024) di Asrama Haji Kanwil Kemenag RI, Provinsi Babel.
Ratusan mahasiswa tersebut terdiri dari Program Pascasarjana 23 orang, sedangkan lainnya berasal dari beberapa fakultas diantaranya 238 orang Fakultas Tarbiyah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam 61 orang, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam 90 orang.
Prosesi wisuda ini dibuka oleh Ketua Senat Prof. Dr. Zayadi, M.Ag, dilanjutkan beberapa sambutan; prakata panitia (Dr. Nurlaila, .M.Ag), Rektor (Dr.Irawan, M.S.I) dan inagurasi wisudawan dan wisudawati.
“Suasana agak spesial bagi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) di hari itu karena lulusan terbaik (IPK, 3,97) berasal dari lembaga tersebut, yaitu: Sandrine Sekar Ramadini asal Pangkalpinang,” kata Dekan FDKI yang juga Direktur Madania Center Bangka Belitung, Rusydi Sulaiman.
Menurutnya, mewisuda bukan meloloskan, tetapi meluluskan generasi berkarakter untuk diterjunkan ke tengah masyarakat.
PTKIN seperti IAIN SAS BABEL berbeda dengan perguruan tinggi lain, tidak hanya aspek kognitif dipentingkan melainkan juga aspek moral dan spiritual keagamaan. Diharapkan bekal tersebut menjadi pijakan kuat dalam berkiprah sehingga dapatkan trust dan pengakuan publik.
“Ketika muatan “spirit moderasi beragama sebagai modal kapital pembangunan Rahmatan lil-‘Aalamiin” menjadi tagline wisuda ke-20 tersebut, para lulusan diharapkan mampu beradaptasi dan berinteraksi dengan pihak manapun. Bersikap moderat bukan berarti ikut buta (taqliidul-A’maa), tetapi tetap memegang teguh prinsip dan memiliki pendirian. Beragama berarti berpijak pada nilai nilai ajaran agama sebagai aspek normatif,” jelas Rusydi.
FDKI IAIN SAS Babel dalam hal pembekalan keagamaan (keislaman) dan akhlak/ moral, membentuk unit tersendiri, yaitu FDKI Mengaji. Pemungsian dosen berbasis madrasah dan pondok pesantren dioptimalkan untuk wujudkan program tersebut. FDKI, Semangat Baru Pasti Bisa.
Tampil sebagai narasumber orasi ilmiah dalam kegiatan Prof. Dr.Rohmat Mulyana Sapdi, M.Pd., sekretaris Dirjen Pendis Kemenag RI.
Hal penting materi orasi tersebut adalah moderasi beragama. Terdapat beberapa prinsip yang mesti dipegang, antara lain: tasaamuh (toleransi), tawaazun (keseimbangan), ‘adl (keadilan) dan musyawarah agar senantiasa moderat dalam bersikap. Tegasnya, sikap moderat beragama dianjurkan untuk mewujudkan kemaslahatan dan harmoni antar umat. (*)