MADANIA CENTER BABEL — Direktur Madania Center Bangka Belitung, Rusydi Sulaiman berharap agar para penyuluh agama menjadi penyuluh yang moderat di tengah keberagaman.
Rusydi mengatakan, sebagai warga negara yang baik, penyuluh Agama diharapkan mampu membekali dirinya dengan wawasan keagamaan yang kuat dan nilai-nilai kearifan lokal yang telah diwariskan atok-nek di Bangka Belitung.
Dikatakannya, budaya berpijak pada Agama, dan budaya memiliki tiga wujud, diantaranya wujud ideal, wujud kelakuan dan wujud material peradaban.
“Bila tiga wujud tersebut melekat pada diri para penyuluh Agama, maka mereka akan mampu survive di tengah keberagaman dan juga keberagamaan di negeri ini,” kata Rusydi yang juga Ketua Bidang Fatwa dan Penelitian MUI Babel, saat mengisi seminar di Grand Vella Hotel, Senin (3/7/2023).
Selain bekal Agama, kata Rusydi, penyuluh Agama juga harus dibekali dengan kekuatan kepribadian sebelum melakukan tugas kepenyuluhan.
“Bila demikian, insya Allah seorang penyuluh Agama mampu menghadapi dan mengatasi masalah keagamaan dan kemasyarakatan,” ucapnya.
Sementara itu, ketua panitia pelaksana berharap agar kegiatan serupa dapat kembali dilaksanakan, terutama untuk institusional penyuluh Agama.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan pemahaman serta menambah wawasan bagi para penyuluh. Sehingga nantinya dapat diaplikasikan di lapangan,” katanya.
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 41 orang penyuluh agama (PNS) dan dihadiri langsung oleh Kakanwil Kemenag Babel, Tumiran Ganeppo. (*)