Keranjang Belanja

Supremasi Sejarah Masa Lalu adalah Pijakan untuk Perkuat Peradaban

Bagikan

MADANIA CENTER BABEL — Di sela-sela kegiatan pribadi, Direktur Madania Center Bangka Belitung dan juga Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN SAS Bangka Belitung, Rusydi Sulaiman beserta keluarga menyempatkan untuk berziarah ke makam Sultan Banten Islam dan silaturrahim ke beberapa tokoh setempat, 27 – 29 April 2024.

Tidak sekedar ziarah dalam pengertian fisik, tetapi bernuansa sangat spiritual keagamaan sebagai bentuk muhasabah diri.

Rusydi menjelaskan bahwa Kesultanan Banten yang berdiri pada tahun 1526 M berikutnya mengalami kejayaan pada masa Sultan Ageng Tirtayasa. Bila dikaitkan dengan Pulau Bangka, maka sultan tersebut telah mengutus Bupati Nusantara ke Bangkakota pasca kekuasaan Kesultanan Johor (Pangeran Sarah).

“Banyaknya situs sejarah di Banten termasuk Benteng Surosowan dan Benteng Kaibon membuktikan bahwa telah berlangsung penguatan kebudayaan dan peradaban di Banten selama ratusan tahun,” kata Rusydi.

Dikatakannya, bahwa persentuhan kita dengan supremasi sejarah masa lalu seperti Kesultanan Banten Islam dapat menjadi pijakan untuk melakukan penguatan peradaban Islam di Bumi Serumpun Sebalai.

Dr Halawany Mihrab asal Banten menghasilkan karya dalam bentuk disertasi di sebuah universitas di Jepang, yaitu; The Reconstruction of Old Islam Banten, uraian tentang tatanan kota Islam Banten. Maka, ide profesor Baharuddin Yusuf Habibi mem-provinsi-kan Banten menjadi sangat argumentatif.

“Sejarah bukan sekedar masalalu yang tidak dipedulikan bak sampah, melainkan ia mengandung wujud-wujud kebudayaan dan peradaban yang mesti digali dan direkonstruksi,” bebernya.

Beberapa tokoh yang didatangi adalah Al-Mukarram KH. Ali Shobri Man’us, pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’aniyah At-Thobroniyyah Benggala Serang Banten dan Al-Mukarram Buya Muhtadi, ulama paling kharismatik yang secara geneologis merupakan titisan sultan Banten Islam.

 

“Mereka adalah tokoh yang sangat disegani oleh masyarakat dan juga pejabat pemerintah. Pastinya hal tersebut menginspirasi kita untuk melangkah,” ujarnya.

Tak lupa Rusydi Sulaiman dan keluarga bersilaturrahim ke Rektor UIN Banten, Prof.Dr.Wawan tokoh progresif yang membuat warna baru kampus PTKIN ternama tersebut. (*)