MADANIA CENTER BABEL — Ketua Bidang Fatwa dan Penelitian MUI Bangka Belitung, Rusydi Sulaiman mengajak masyarakat untuk menanamkan nilai kearifan lokal Bangka.
Hal itu disampaikannya saat menjadi penceramah memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H, di Masjid Al-Ihsan, Pangkalbalam, Pangkalpinang, Kamis (6/7/2024) malam.
Dalam kesempatan itu, Rusydi menyebutkan ada beberapa terma digunakan untuk Tahun Baru Islam, diantaranya: tajdiid (pembaharuan), ihya’ (menghidupkan kembali), i’aadah (memgembalikan), modernisme, revivalisme dan reaktualisasi.
“Terkait hal tersebut, Tahun Baru Islam tidak sebatas perayaan dan pelaksanaan ritual tertentu apalagi berhura-hura, melainkan perlu disikapi dengan semangat perubahan ke arah yang lebih baik,” kata Rusydi.
Dijelaskannya, semangat Tahun Baru Islam berpijak pada fakta hijrah Nabi Muhammad Saw. dari Mekkah ke Yatsrib yang berganti nama menjadi Madinah.
Mekkah dengan segala kompleksitas, baik kelebihan maupun kekurangan mendorong Nabi Agung tersebut dan para sahabat untuk hijrah ke Yatsrib (Madinah); dari peran beliau sebagai kepala agama menjadi kepala negara.
“Piagam Madinah adalah konstitusi pertama dalam Islam, diantaranya sebagai pijakan hubungan bilateral politik negara Madinah dengan pihak lain,” bebernya.
Selain itu, Rusydi yang juga Direktur Madania Center Bangka Belitung itu mengatakan, persentuhan budaya dan agama di tengah masyarakat di Bangka melahirkan nilai kearifan lokal Bangka.
Nganggung misalnya walaupun terkesan makan-makan, tapi tradisi tersebut mengandung muatan nilai positif tertentu. Beras cerak dan aneka olahan ketan adalah hasil panen di ladang ume selain untuk penguatan solidaritas sosial antar sesama.
“Diharapkan 1 Muharram 1446 H sebagai titik estafet perubahan bagi umat Islam di kepulauan ini, mengembalikan supremasi masa lalu untuk ditanamkan pada generasi masa kini,” tukasnya.
Hadir dalam PHBI itu, Ketua masjid Al-Hikmah Pangkalbalam H.Suharto dan beberapa pengurus, tokoh agama, tokoh masyarakat dan komunitas setempat (jama’ah masjid Al-Ihsan). (*)