MADANIA CENTER BABEL — Satu dari beberapa kegiatan Pemuda Lintas Agama FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) yang berlangsung di Belitong Resort Pasir Padi Pangkalpinang 5-6 Oktober 2024 adalah dialog kebangsaan.
Dalam acara malam itu mengundang beberapa narasumber, diantaranya Rusydi Sulaiman, Dekan FDKI IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik dan juga pengurus FKUB Bangka Belitung, Kombes Pol.Rudi Hermanto, Dirbinmas Polda Bangka Belitung; dan Yudiansyah, S.MK, MM, analis Kebijakan Ahli Muda Kesbangpol Bangka Belitung.
Rusydi Sulaiman menyampaikan materi terkait pemuda dan wawasan politik kebangsaan menuju Indonesia Emas, Kombes Pol.Rudi Hermanto menyampaikan pemuda Bangka Belitung wujudkan persatuan dan kesatuan menuju Indonesia Emas, dan Yudiansyah, S.MK., MM., Generasi Z dan kesadaran lingkungan.
Sebelumnya prakata ketua panitia, Romo Marcel Gabriel dan sambutan ketua FKUB Bangka Belitung, dr.H.Subuh Wibisono, MBA.
Keduanya mengajak para pemuda untuk berperan aktif untuk menjaga keharmonisan dan kerukunan di kepulauan ini. Beberapa hal terkait dengan keikutsertaan FKUB dalam beberapa kegiatan nasional sebelumnya, dan ia juga berharap dukungan pemerintah daerah dan juga Polda Bangka Belitung dalam kegiatan FKUB kedepan.
Tampil perdana, Rudi Hermanto menyampaikan sesuai tema yang ditentukan. Komisaris besar polisi tersebut mengurai beberapa hal yang mengganggu stabilitas negara disebabkan oleh pemuda.
Namun demikian, polisi telah mengantisipasi hal tersebut termasuk terhadap cyber crime. Selanjutnya ia berharap agar pemuda cerdas dan banyak belajar agar menjadi generasi yang unggul.
Sementara itu, Yudiansyah fokus pada peran generasi Z dalam menyikapi lingkungan disekitar mereka. Hal tersebut mesti disikapi dengan penuh kesadaran, bukan emosi yang berlebihan.
Selanjutnya Rusydi Sulaiman mengawali ulasannya dengan mengenalkan politik bagi pemuda dan hubungannya dengan otoritas politik seperti hegemoni, rezim, rullung party dan kebijakan politik (the policy of politics).
Dekan FDKI dan Direktur Madania Center tersebut menyinggung sikap euforia masyarakat termasuk pemuda jalur legal formal (birokrasi pemerintahan (eksekutif, legislatif dan yudikatif).
“Banyak orang berambisi bahkan tergila-gila untuk posisi tertentu,” kata Rusydi.
Ketiga narasumber juga mengajak pemuda mempersiapkan diri sehingga mampu bertahan hidup dan tegar. Negeri ini sangat tergantung pada pemuda. “Young to day, leaders tomorrow”.
Para peserta dialog sangat antusias, dibuktikan beberapa orang bertanya dan mengkritisi apa yang disampaikan.
Keesokan harinya , 6 Oktober 2024 adalah kegiatan lapangan di sekitar pantai pasir padi dibawah bimbingan panitia. Siang harinya ramah tamah, acara penutupan dan check out peserta. (*)