MADANIA CENTER BABEL — Kehadiran Mahbubi Ali, Ph.D. di Kepulauan Bangka Belitung sebagai salah satu narasumber konferensi internasional yang diselenggarakan oleh IAIN SAS Bangka Belitung, 16-17 Nopember 2024 memberi kesan tersendiri bagi Rusydi Sulaiman, Direktur Madania Center Bangka Belitung.
Rasa kagum pun bertambah ketika Al-Mukarram berkenan bersilaturrahim keesokan harinya, Ahad, 18 November 2024 ke Madania Center Bangka Belitung.
Katanya,”adh-Dhaif kal-Mayyit” (tamu bagaikan orang mati), terserah tuan rumah, mau diapakan, yaitu kata yang familiar diucapkan oleh kalangan pesantren.
Hal tersebut mengindikasikan tingginya semangat bersilaturrahim dan apresiasi seorang tamu kepada tuan rumah.
Menurut Rusydi Sulaiman yang juga Dekan FDKI (Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, bukan kunjungan biasa yang bersifat fisik, melainkan sangat spiritual keagamaan (ruuhiyah- diiniyah).
Untuk itu, Rusydi Sulaiman mengajak dosen International Islamic University Malaysia tersebut juga transit, bersilaturrahim ke FDKI IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung dan juga Pondok Pesantren Al-Islam Kemuja Mendobarat Bangka.
Mahbubi Ali adalah kelas menengah santri alumni Pondok Pesantren Sidogiri Jawa timur asal Madura yang saat ini berdomisili di Kuala Lumpur Malaysia.
Selain sebagai fungsional dosen di International Islamic University Malaysia dan perguruan tinggi lain, akademisi memperkuat kelembagaan STAI Sidogiri di Jurusan Psikologi Islam dan Manajemen Bisnis Islam. Saat ini juga Mahbubi Ali sedang merintis sebuah pesantren di negeri Melayu tersebut selain pengembangan pesantren yang sudah ada di Madura Jawa Timur.
Intinya bahwa alumni pondok pesantren yang selama ini diragukan oleh pihak tertentu faktanya mampu berperan aktif di tengah masyarakat, baik jalur Islam substantif sebagai ilmuan/ akademisi maupun jalur Islam transformatif yang mengelola NGo’S termasuk pondok pesantren bahkan mewarnai jalur legal-formal.
“Mahbubi Ali membuktikan hal tersebut. Setidaknya peran tersebut menjadi pijakan untuk menjadi lebih berintegritas,” kata Rusydi Sulaiman.
Direktur Madania Center tersebut sempatkan memberi beberapa buku karyanya kepada Al-Mukarram Mahbubi Ali, Ph.D.
“Mudah-mudahan buku tersebut bermanfaat,” ucapnya. (*)