Perjanjian Kerjasama FDKI IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung dan Sekolah Luar Biasa Pangkalpinang, Rusydi Sulaiman Apresiasi Ketulusan Para Guru

Bagikan

MADANIA CENTER BABEL — Mendidik anak tidaklah mudah–tidak sekedar menitipkannya di sekolah, melainkan memasrahkannya sekaligus memberi kepercayaan (trust) kepada pihak sekolah sambil sekali waktu memantau perkembangan anak dan juga mengevaluasinya. Diperlukan kerja sama yang baik antar kedua belah pihak.

 

Tidak bisa dibayangkan bila yang disekolahkan adalah anak yang mengalami hambatan, baik fisik maupun perilaku (disabilitas), dipastikan cukup berat tugas guru dan tenaga kependidikan di sekolah. Salah satu contoh adalah Sekolah Luar Biasa di Pangkalpinang dengan 329 siswa disabilitas mulai tingkat SD hingga SLTA yang hanya ditangani oleh 30-an guru–sangat tidak memadai.

Alhamdulillah, Dekan FDKI ( Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung, Prof.Dr.Rusydj Sulaiman, M.Ag. dan Nurviyanti Cholid, M.Pdi., Plt.Kaprodi Bimbingan Konseling Islam, M.Sholeh Marsudi, M.Pd. dan Amrullah, M.S.I., dosen sekaligus ketua panitia PKL FDKI berkesempatan mengunjungi SLB tersebut untuk tindaklanjuti kerjasama yang telah terjalin selama ini. Di setiap tahun, FDKI menempatkan beberapa mahasiswa untuk Praktik Kerja Lapangan di sekolah tersebut selama hampir dua bulan.

Pada hari ini, Senin, 20 Oktober 2025, dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antar dua lembaga tersebut, bertempat di SLB Pangkalpinang secara langsung oleh Dekan FDKI dan Kepala SLB, Dra. Sahara, didampingi oleh pengawas sekolah, Dra. Sri Hadiyati yang kebetulan berkunjung ke sekolah tersebut.

Pihak sekolah sangat antusias menyambut rombongan dari FDKI. Sahara berharap lulusan SLB bisa diterima untuk kuliah di IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung. Hal itu diamini oleh Sri Hadiyati. Menurutnya, diperlukan keseriusan dan keteguhan hati untuk mengelola pendidikan di Bangka Belitung, khususnya SLB. Pemerintah daerah semestinya mendukung program tersebut. Misalnya bantuan beasiswa bagi tenaga guru yang dipersiapkan untuk SLB dan lembaga pendidikan tertentu.

Rusydi Sulaiman berterima kasih atas sambutan hangat pihak sekolah. Intinya dekan tersebut apresiasi ketulusan para guru dalam mendidik–membersamai anak didik di sekolah. Tidak mudah pekerjaan seperti ini dan tidak banyak orang yang sanggup kecuali mereka yang memiliki ketulusan mengabdi, tambahnya. Mudah-mudahan pihak pemerintah daerah lebih peduli dan perkuat dukungannya demi masa depan generasi muda. Wassalam.(*)