Serial Kajian Bulanan Sejarah Islam di Masjid Agung Sungailiat, Rusydi Sulaiman: Manusia Bisa Lebih Mulia dari Malaikat

Bagikan

MADANIA CENTER BABEL — Alhamdulillah semangat mendalami ilmu agama sebagai bekal menuju pribadi berpengetahuan intens dilakukan di Masjid Agung Sungailiat walaupun jumlah jama’ahnya tidak signifikan dari waktu ke waktu. Hal ini yang mencirikan masjid tersebut daripada masjid-masjid lain di kepulauan ini. Begitu banyak kegiatan keagamaan bahkan beberapa materi di setiap pekan terus mewarnai.

Adapun serial kajian bulanan Sejarah Islam disampaikan oleh Rusydi Sulaiman, Guru Besar dalam  Kepakaran Bidang Pengkajian Islam (Islamic Studies) di setiap Minggu kedua ba’da Shalat Maghrib hingga waktu Shalat Isya’, lebih spesifik Sirah Nabawiyah. Pada malam hari ini, 12 Oktober 2025, dibahas materi tentang Nabi-nabi Allah dalam Sejarah Islam.

Menurutnya, manusia bisa lebih mulia dari malaikat. Sangat ada peluang bagi manusia untuk menjadi lebih potensial sehingga diangkat derajat kemakhlukannya. Akal dan kalbu adalah dua potensi yang menjadi modal untuk penguatan hal tersebut. Unsur asal penciptaan malaikat dari cahaya ( nur)  dapat dikalahkan oleh unsur asal penciptaan manusia dari air, tanah, apu dan udara sebagai bagian dari alam ( kosmos besar). Sebaliknya, manusia juga bisa lebih hina bila potensi unsur-unsur tersebut diabaikan bahkan manusia cenderung menjadi binatang (bahiimah).

Muhammad saw. adalah pribadi yang sangat dimuliakan. Bila Allah menyapa nabi-nabi lain dengan sebutan nama; yaa Ibrahim, yaa Musa, yaa Daud, tidak demikian  dengan Muhammad saw. Allah memanggilnya; ” yaa ayyuhan-Nabiy”  dan yaa ayyuhar-Rasuul”. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Nabi Muhammad lebih utama dari penghuni langit dan juga seluruh nabi. Ditegaskan oleh Al-As’ariy: ” Khawaasyul-Basyar Afdhalu min Khawaasyil-Malaaikah”, tapi berbeda dengan Al-Baihaqiy yang tetap memposisikan malaikat atas manusia.

Satu potensi  akal dilekatkan pada nabi, disebut,”al-‘Aqlul-Mustafaad” dan potensi kalbunya, disebut,”bashiirah” sehingga Tuhan, Allah Swt. mengemanasikan Nur Ilahi-Nya.

Alhamdulillah kajian singkat malam Senin tersebut berjalan lancar. Mudah-mudahan ada hikmahnya–menggiring suasana kejiwaan kita menjadi lebih positif. Wassalam. (*)