Keranjang Belanja

Webinar Internasional Dakwah di Era Kontemporer, Rusydi Sulaiman Paparkan Beberapa Langkah Strategis

Bagikan

MADANIA CENTER BABEL — Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka, Rusydi Sulaiman memaparkan beberapa langkah strategis pengembangan dakwah di era kontemporer.

Baik dakwah yang dilakukan secara personal (Fardiyah), maupun dakwah melalui organisasi (Jami’yah) yaitu dakwah yang dilakukan secara terstruktur (manajemen dakwah).

Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber webinar internasional yang diselenggarakan oleh IAI Diniyah Pekanbaru, Jumat (28/6/2024).

Terkait dengan semangat pengelolaan dakwah Islam di tengah masyarakat yang plural perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut.

“Pertama, pemanfaatan inti jama’ah sebagai bentuk seleksi agar serangkaian kegiatan dapat teratasi dengan baik. Kemudian, penguatan secara berjenjang: humanisasi (ta’aaruf) sistematisasi (thanziim, ideologisasi. Menguasai logika dan suasana kejiwaan mukhaathab sangatlah penting agar materi dakwah bisa diterima dan menghasilkan feed-back dakwah,” papar Rusydi.

Selain itu, kata Rusydi yang juga Direktur Madania Center Babel itu, strategi dakwah lainnya di era kontemporer ini yaitu melakukan pengelolaan kurikulum atau materi dakwah yang konseptual. Mendahulukan soft approach (tidak hard dalam berdakwah). Optimalisasi pemanfaatan media dakwah dengan expert-nya.

Kemudian, dakwah terbuka: memberi peluang terhadap hal baru yang lebih positif. Penggalian kapital tertentu termasuk sumber dana dakwah. Sebagai tanggung jawab atas kegiatan, dakwah mesti menginduk atau bersumber dari induk gerakan atau lembaga dakwah yang rapi.

Dan yang tak kalah pentingnya adalah mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi.

“Saat ini banyak muncul pelaku dakwah instan, materi dakwah yang dangkal dan begitu banyak penyakit sosial di tengah masyarakat, sementara pihak yang kompeten cenderung diam. Hal ini merupakan tantangan tersendiri dalam berdakwah,” jelasnya.

Sementara itu, Rektor IAI Diniyah Pekanbaru, Novi Yanti mengucapkan terimakasih kepada para narasumber yang telah berkenan untuk menyampaikan keilmuannya sesuai bidang masing-masing.

“Terimakasih kepada seluruh narasumber yang telah berkenan untuk menjadi narasumber dalam webinar internasional ini,” ucapnya.

Sebagai bukti dakwah, Rusydi Sulaiman juga paparkan beberapa program dakwah literasi Madania Center di Bangka Belitung.

Selain Rusydi, kegiatan tersebut juga mengundang beberapa narasumber lainnya, yakni Muhammad Arif yang membahas tentang cara berdakwah di era kontemporer terkhusus di Malaysia.

Sedangkan Azuar Anas menegaskan bahwa apapun masalah yang dihadapi, Al-Qur’an adalah pijakannya. Sementara Hervizal, narasumber sekaligus Dekan Fakultas Dakwah IAI Diniyyah Pekanbaru lebih banyak memaparkan dekadensi moral yang melanda remaja di Pekanbaru, khususnya dan bentuk dakwah yang tepat untuk mereka. Serta pemanfaatan media sosial dalam bentuk beragam. (*)