MADANIA CENTER BABEL — Ar-Rozzaq disebut masjid berperadaban berada di kawasan Kampak Kotamadya Pangkalpinang, tidak jauh dari keramaian; rumah penduduk, pertokoan dan juga pasar .
Walaupun tergolong masjid kecil karena ukuran, tapi beberapa sarana prasarana pendukung seperti almari buku, dapur, teras luas dan sarana olahraga menghiasi masjid tersebut.
Terlebihintensitas kegiatan keagamaan jg dan kajian ilmu Agama Islam mingguan dan bulanan cukup tinggi, dibimbing oleh beberapa ustadz kompeten di bidangnya.
Rusydi Sulaiman, Direktur Madania Center Bangka Belitung terjadwal mengajar materi Sejarah Islam rutin akhir bulan di masjid tersebut. Beberapa ustadz, seperti Amrullah, Dody Irawan, Al-Fakhri Zakirman adalah pengelola FDKI MENGAJI sekaligus pemateri di Masjid Ar-Rozzaq.
Hadir dalam kajian subuh tersebut beberapa pengurus DMI (Dewan Masjid Indonesia) Provinsi Bangka Belitung. Tidak seperti biasanya ceramah agama atau taushiyah, tapi kajian atau pembahasan kitab tentang sejarah Islam disertai tanya jawab.
Rusydi Sulaiman yang juga Dekan FDKI (Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam) IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung mengawali pengantar sejarah Islam dengan kekuatan ketokohan Adam as. dan beberapa nabi hingga Muhammad saw. serta keteladanan mereka dalam sejarah manusia.
Menurutnya bahwa sejarah harus diketahui, digali dan direkonstruksi sehingga menjadi fakta objektif, disebut proses objektifikasi. Sebaliknya tidak boleh ada proses Subjektifikasi, tidak berdasarkan data dan fakta sebenarnya walaupun selalu saja terjadi upaya penyimpangan sejarah.
“Setiap orang termasuk kita semua harus bersikap cermat dan juga kritis terhadap sejarah. Sejarah adalah pijakan untuk melangkah di saat ini dan juga akan datang. Sinergitas ketiganya; masa lalu ( the previous), sekarang (nowadsys / to day) dan akan datang (the future) sangatlah signifikan bagi penguatan diri dan keseimbangan hidup manusia,” jelas Rusydi.
Sekali lagi, apresiasi bagi Masjid Ar-Rozzaq yang intens lakukan kajian keislaman sebagai bentuk semangat perkuat peradaban Islam (Strengthening an Islamic Civilization). (*)