Kuliah Peradaban di STIDAR Madura, Rusydi Sulaiman Ajak Optimalkan Kebermanfaatan Diri untuk Peradaban

Bagikan

MADANIA CENTER BABEL –Tidak jauh dari Pondok Pesantren An-Muqayah, tepatnya di Dusun Mandala Barat, Desa Gadu Barat Ganding, Sumenep, Madura, berdiri juga sebuah pesantren, bernama Roudlatul-Iman yang saat ini sudah memiliki perguruan tinggi, yaitu STIDAR (Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Roudlatul-Iman; sebuah lembaga yang tidak begitu besar bila dibandingkan dengan An-Nuqayah dan Ak-Amien. Kebetulan Rusydi Sulaiman adalah salah seorang yang berperan terkait proses legalitas pendirian STIDAR di pesantren tersebut.

Alhamdulillah di tengah hari-hari pelancongan atau kunjungan spiritualnya di Pulau Garam tersebut, Prof.Dr.Rusydi Sulaiman, Direktur Madania Center yang juga Dekan FDKI IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung beserta isteri dan Bang Idham Supri beserta isteri sempatkan bersilaturrahim ke STIDAR (Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Roudlatul Iman) sekaligus memenuhi undangan rektor dan terkhusus pimpinan dan pengasuh pesantren tersebut, yaitu: Romo KH.Sahli sebagai narasumber dalam kegiatan pembinaan bagi para pengelola perguruan tinggi, dosen dan utusan mahasiswa dengan tema,” Kuliah Peradaban”.

Sambutan awal oleh Kyai Sahli mengatasnamakan pesantren. Sebutnya bahwa pesantren tersebut tak henti-hentinya berjuang, lebih-lebih perguruan tinggi, terkait transformasi STIDAR berikutnya ke tingkat institut

 

Adapun Rusydi Sulaiman, secara spesifik mengurai tentang peradaban dalam konteks dunia global, lalu hubungannya dengan peran tokoh terkait keberlangsungan peradaban. Tidak banyak orang bijak di muka bumi ini.

 

Bila dilekatkan pada hijrah, Muhammad saw. dan para Sahabat adalah pelakunya. Maka dari itu, mari kita bergerak lebih dinamis  mengikuti jejak mereka, terkhusus dalam hal pengembangan kelembagaan  STIDAR. Saya siap dampingi lembaga ini, Tegas Rusydi. Mudah-mudahan lembaga tersebut lebih baik (*)