MADANIA CENTER BABEL — Pondok pesantren adalah lembaga khas Nusantara–an indigeneous institution– yang kehadirannya jauh sebelum Indonesia merdeka. Hingga saat ini sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren diapresiasi karena perannya yang sangat signifikan dalam proses lahirkan generasi berkualitas. Satu pesantren paling tua di Pulau Bangka yang juga telah buktikan keberhasilannya adalah Pondok Pesantren Al-Islam Kemuja Bangka.
Di setengah abad lebih usianya, Al-Islam Kemuja pastinya mengalami pasang surut dalam proses pengelolaannya. Hal tersebut kemudian memotivasi pengurus yayasan untuk melangkah kedepan menjadi lebih baik.

Menyikapi hal tersebut dan dalam rangka menghadapi tahun ajaran baru, maka diselenggarakanlah rapat internal yayasan; pengurus, dewan pembina dan pengawas. Hadir beberapa orang, yaitu; Dr.H.Muh.Misdar (dewan pembina), H.Sopyan Abdurrahman, M.Pdi dan Sumantri, S.Ag. (pengawas), Drs.H.Amzahri, Drs.Saimi dan Jamaluddin, S.I.P (pengurus yayasan), H.Junaidi Hamdan ( guru senior/ sesepuh), Abdul Choir , S.Ag (pimpinan) termasuk Rusydi Sulaiman yang juga Dewan Pembina. Kesemuanya rapatkan barisan dan berkomitmen untuk bekerja sama untuk perkuat kelembagaan pesantren tersebut.
Hal tersebut nampak dari beberapa ide dan gagasan peserta rapat yang dipimpin oleh ketua yayasan yang rangkap sebagai Plt.Pimpinan bidang aktifitas, H.Amzahri. Tegas Rusydi Sulaiman yang sempatkan hadir di sela jam istirahatnya sebagai Dekan FDKI (Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam) IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung, bahwa sudah saatnya kita berbenah.
“Inilah bentuk Khidmah kita untuk keberlangsungan peradaban umat,” kata Rusydi.
Rapat menjelang siang tersebut menghasilkan beberapa poin , antara lain; penyempurnaan AD ART yayasan, pembenahan struktur organisasi dan meninjau kembali beberapa jabatan dibawah pengurus yayasan, efisiensi anggaran dan penguatan sumber ekonomi pesantren, mekanisme rekrutmen guru dan pegawai , sarana prasarana dan penambahan fisik gedung, dan lain lain. Meninjau kembali sistem penggajian juga menjadi prioritas untuk ditindaklanjuti berikutnya.
Menurut H. Sopyan Abdurrahman, ketua pengawas, diperlukan grand design dalam upaya perkuat kelembagaan Al-Islam Kemuja. Peserta mengamini dan sepakat perlunya beberapa langkah nyata. Setidaknya dipagari dalam bentuk rapat rutin dan rapat kerja tahunan. Insya Allah Dewan Pembina dan Pengawas berkomitmen mendukung program dan kinerja pengurus. Dalam waktu dekat, akan diadakan rapat pengurus dengan pimpinan,, guru dan pegawai terkait penyamaan persepsi dan pengembangan kelembagaan pesantren sesuai tupoksi.
Mudah-mudahan Al-Islam Kemuja sebagai pondok pesantren tertua di Bumi Serumpun Sebalai ini tetap eksis dan mampu buktikan pengabdiannya di tengah masyarakat. (*)





