MADANIA CENTER BABEL — Ketika islamisasi dalam sejarah Pulau Bangka berlangsung cukup lama, maka tak ketinggalan proses tersebut terjadi di Toboali dan beberapa kampung sekitarnya di bagian selatan termasuk Payung (saat ini adalah Kecamatan Payung).
Berikutnya selain beberapa pendakwah, Guru Djakfar ad-Dariy, seorang ulama kharismatik asal Desa Nyelanding yang Naon (mukim puluhan tahun di Mekkah) juga pernah menjadi penghulu (penyuluh agama) di Desa atau Kampung Payung walau sesaat.

Setidaknya keberadaan mereka memberi pengaruh tersendiri terhadap peng-Islam-an (islamisasi) di daerah tersebut walaupun faktanya tidak begitu signifikan bila dibandingkan dengan Mendobarat.
Idealisme para pendahulu dan kondisi masyarakat setempat nampaknya mengusik jiwa M Azizul-Azmi, ustadz muda lulusan KMI Darussalam Gontor sehingga memilih hutan belantara Langkap (Angkap) Seru di Kecamatan Payung sebagai basis Dakwah Islam.

Saat ini telah berdiri sebuah pondok pesantren, bernama Pondok Modern Khoirul Ummah diatas lahan 5,5 ha., dan hari ini, Sabtu, 21 Juni 2025, lembaga tersebut memperingati milad ke-4-nya; mewisuda 161 santri penghafal Al-Qur’an, Hadits dan Kitab Kuning (al-Kutub as-Salafiyah).
Cukup semarak acara tersebut karena begitu banyak yang hadir; seluruh santri, dewan guru, pengurus yayasan dan pimpinan jua para donatur.
Beberapa tokoh dan pejabat penting seperti Kabiro Kesra Provinsi, Wakil Bupati Bangka Selatan, Kepala Kemenag RI Bangka Selatan, Kepala RSUD Payung, Camat Payung, Kapolsek Payung, Kepala Cab.Dinas Pendidikan dan Pengawas Sekolah mewarnai acara tersebut. Secara khusus, Prof.Dr.Rusydi Sulaiman, M.Ag. hadir dan memberi taushiyah di akhir acara milad tersebut. Selain penampilan kreasi santri, juga terjadwal beberapa sambutan.

Dalam sambutannya, Ustadz M Azizul-Azmi, pimpinan Khoirul Ummah menyebut bahwa pesantren ini berafiliasi ke Kemenag RI dan Kemendiknas RI, MTs dan SMA Plus.
Beberapa program unggulan seperti takhasus Al-Qur’an dan Hadits, Takhasus Kitab dan literasi menjadi ciri khas. Dalam hal ini, Khoirul Ummah memperbantukan beberapa guru (ustadz) dari alumni pesantren lain di Pulau Jawa.
Atas nama Gubernur, Drs.Saimi (Kepala Biro Kesra Prov Bangka Belitung), Ketua Yayasan dan H.M. Karyawan, Kepala Kemenag RI Bangka Selatan mengamini dan mendukung penuh niat baik Pondok Modern Khoirul Ummah.
Berikutnya Bunda (Madam) Debby Vita Dewi, S.E.,M.M., Wakil Bupati Bangka Selatan yang hadir penuh dalam Acara Milad tersebut juga secara khusus diminta sambutan.
Tegasnya, Pemerintah Daerah dukung penuh Khoirul Ummah, dan ia berjanji mengawali proposal yang masuk. Sebagai bukti komitmennya, Madam Jamro tersebut memberikan uang saku (bisyarah) bagi 11 santri penghafal Al-Qur’an yang saat itu oleh orangtua masing-masing.
Di menjelang akhir acara, Rusydi Sulaiman sebagai penceramah menegaskan bahwa para santri, terkhusus penghafal Al-Qur’an mesti diapresiasi setinggi-tingginya. Mereka adalah energi positif bagi orangtuanya, pondok pesantren dan masyarakat sekitar. Bila pemerintah daerah mendukung, maka hal tersebut sangatlah strategis bagi semangat memperkuat peradaban Islam di Bangka Selatan khususnya.
“Innahum fityatun Aamnuu birabbihim, wa zidnaahum hudaa” (mereka adalah para pemuda (generasi berperadaban) yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan hidayah kepada mereka”), dalam QS.Al-Kahfi (18):13. (*)





