Rapat Perdana Dewan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Al-Islam Kemuja Bangka, Rusydi Sulaiman: Bersinergi untuk Kemaslahatan dan Keberlangsungan Peradaban Islam

Bagikan

MADANIA CENTER BABEL – Ketika ghirah akademik terpatri, ide dan gagasan untuk memajukan lembaga pendidikan, lebih spesifik pondok pesantren selalu saja muncul. Rapat perdana Dewan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Al-Islam Kemuja yang berlangsung di kantor pesantren, Sabtu (1/2/2025).

Rapat tersebut cukup representatif, dihadiri oleh: Ir H.Tarmizi Saat, MM (Ketua Dewan Pembina), Rusydi Sulaiman (sekretaris), Prof. Dr.H.Zayadi Hamzah, M.Ag.(anggota), Dr. H.Muh Misdar (ketua Dewan Pengawas), Sumantri, S.Ag (anggota), Sopyan Abdurrahman, M.Pdi (koordinator penasehat), Drs.Amzahri (ketua Yayasan), Drs.Saimi (sekretaris) dan Jamaluddin, S.Ag (bendahara).

Para pengurus tersebut semuanya berasal dari Desa Kemuja yang secara geneoligis memiliki hubungan kekerabatan yang dekat.

Orang tua mereka adalah sesepuh kampung tersebut yang sebagiannya terkait dengan tradisi keilmuan awal dan idealisme pendirian Al-Islam Kemuja sebagai pondok pesantren tertua (1930-an) di Pulau Bangka.

Tidak biasanya, rapat di hari tersebut cukup serius dan berlangsung agak lama. Begitu banyak ide segar dikemukakan. Maklum beberapa peserta rapat adalah akademisi dan semuanya cukup lama nyantri di beberapa pondok pesantren di Jawa dan Sumatera Selatan.

Rapat dipandu oleh Rusydi Sulaiman, Sekretaris Dewan Pembina yang juga Direktur Madania Center Bangka Belitung. Beberapa garis besar materi rapat disampaikan, selanjutnya arahan ketua Dewan Pembina, Ir.H.Tarmizi Saat, MM.

Dari pembahasan rapat tersebut disimpulkan beberapa hal penting, yaitu: pertama, AD-ART Yayasan Pondok Pesantren Al–Islam Kemuja akan dibahas secara mendalam di forum rapat internal Dewan Pembina berikutnya ; kedua, penguatan SDM, baik santri, guru maupun tenaga kependidikan: ketiga, pengembangan unit usaha diluar dana yang bersumber dari santri; keempat, bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri untuk studi lanjut para guru ke jenjang Strata 2; kelima, kesiapan beberapa proposal ke beberapa pihak, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dan stakeholder lainnya; keenam, pembangunan asrama mahasiswa untuk penguatan keislaman; ketujuh, penguatan kualitas program inti, seperti program tahfizhul Qur’an dan Program salafiyah serta lainnya.

Rusydi Sulaiman yang juga Dekan FDKI IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung mengatakan sudah waktunya para pimpinan bersinergi untuk kemaslahan umat.

Hal demikian dilakukan demi lancarnya pendidikan, khususnya di pesantren tersebut.

“Keberlangsungan peradaban Islam utamanya menjadi tujuan utama. Insya Allah generasi berkualitas akan lahir dari pondok pesantren tertua di Bangka Belitung,” katanya.

Sebagai penutup, Ketua Dewan Pembina berharap agar pengurus yayasan segera menyerahkan laporan pertanggungjawaban kegiatan tahun 2024. Setelah itu pengurus akan adakan rapat kerja tahunan. (*)