MADANIA CENTER BABEL — “Arba’atun Hurum” sesungguhnya istilah yang sangat familiar bagi kalangan pesantren terlebih di permulaan bulan Rajab, tema tersebut selalu saja dibahas oleh para ustadz dalam ceramah mereka, tentu kaitannya dengan semangat berbuat baik (amal shaleh).
Maka, selalu saja setiap muslim berdo’a: ” Allahumma baariklanaa fi Rajaba wa Sya’baana wa ballighnaa Ramadaan” (yaa Allah, berkahilah kami di Bulan Rajab dan juga di Bulan Sya’ban, dan sampaikan kami di Bulan Ramadhan).

Alhamdulillah, di Hari Jum’at, (17/1/2025), Rusydi Sulaiman, Direktur Madania Center Bangka Belitung berkesempatan menjadi imam dan khatib di Masjid Mizan Adhyaksa Komplek Kantor Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung.
Pastinya ‘Arb’atun Hurum” (Empat Bulan yang Disucikan) merupakan materi inti khutbah dalam kesempatan tersebut.
Secara spesifik perihal tersebut, Rusydi Sulaiman yang juga Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung mengutip ayat 36 dalam QS.At-Taubah (9);
“Sesungguhnya bilangan bulan bagi Allah adalah 12 bulan terkandung dalam Kitab Allah pada waktu Dia menciptakan langit-langit dan bumi, diantaranya ada empat bulan yang disucikan. Itulah (ketetapan Allah) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu pada bulan-bulan tersebut,”
Dan ulama sepakat bahwa empat bulan tersebut adalah Muharram, Rajab, Dzulqo’dah dan Dzulhijjah, identik dengan semangat beramal shaleh.
Setidaknya, tegas dekan FDKI tersebut dalam khutbahnya, setiap muslim menjaga shalatnya (Ash-Shalawaat Al-Khamsu). Ia merupakan nilai utama sekaligus pijakan amal perbuatan lainnya.
“Angka 17 sebagai akumulasi 3 huruf ra’, Jim dan ba’, yaitu Rajab, mengindikasi jumlah raka’at Shalat Lima Waktu. Dan bila dikaitkan dengan Surat Al-Isra’ (17), maka pesan utamanya adalah shalat. Seorang muslim menjadi lebih bermakna dirinya bila sempurna ibadah shalatnya apalagi bila dilengkapi dengan sejumlah Shalat Sunnah (Ash-Shalawaat Al-Masnuunah),” jelasnya.
Selebihnya “Arba’atun Hurum” yang identik dengan peristiwa-peristiwa bersejarah mengingatkan kita semua kepada peran orang-orang bijak terdahulu sekelas nabi-nabi Allah.
Akhirnya Rusydi Sulaiman berharap hari-hari di bulan-bulan tersebut (Arba’atun Hurum) menjadi momentum beramal shaleh. (*)





