MADANIA CENTER BABEL — Masjid hakikatnya adalah tempat sujud, karena kata masjid diambil dari kata dalam Bahasa Arab, yaitu: ” sajada- yasjudu- sujuudan” wa “masjidan”, kemudian melebar maknanya menjadi tempat yang difungsikan beribadah atau rumah ibadah. Faktanya masjid difungsikan untuk kegiatan lain yang dianggap bernuansa ibadah (ritual keagamaan).
Polda Bangka Belitung memastikan hal tersebut, karena begitu banyak kegiatan yang diselenggarakan di Masjid At-Taqwa di lingkungan lembaga pemerintah tersebut, seperti PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), BINROHTAL ( Pembinaan Rohani dan Mental) dan lainnya termasuk Khataman Qur’an setiap Jum’at.

Dalam hal ibadah dan pengembangan wawasan keagamaan prajurit, Polda Bangka Belitung mengundang tokoh agama/ ulama tertentu untuk menjadi imam dan khatib di setiap Jum’at. Pada hari ini, Jum’at, 11 juli 2025 terjadwal Prof. Dr.Rusydi Sulaiman, M.Ag., ketua Bidang Fatwa dan Penelitian MUI (Majelis Ulama Indonesia) Provinsi Bangka Belitung & juga Dekan FDKI IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung. Selain itu juga ia dampingi belasan prajurit dalam kegiatan khataman Qur’an setelah Shalat Jum’at.

Satu hal yang diurai oleh ketua MUI tersebut adalah keteladan diri Nabi Muhammad sebagai Ulul Azmi yang paling utama, sebagaimana ditegaskan dalam QS.Al-Ahzaab (33): 21)–“artinya: ” Sungguh ada pada diri Rasulullah keteladanan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap Rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat, dan dia banyak berdzikir kepada Allah)”, maka Nabi Agung tersebut harus dijadikan pijakan berkemanusiaan. Namun demikian, tak semata-mata mata akhirat yang dipikirkan.

“Rasulullah anjurkan umatnya agar berada di posisi seimbang antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Optimalisasi iman sebagai potensi ruhani menuju ketakwaan sebagai prestasi ruhani tetap dilakukan,” tegas Rusydi.
Ia berharap dari kegiatan rutin tersebut, suasana kejiwaan dan logika prajurit Polda Bangka Belitung bertambah meningkat, sebarkan kemaslahatan bagi semua, aamiiin.(*).





