MADANIA CENTER BABEL — Satu hal yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dianugerahkan kepadanya akal dan kalbu. Namun dua hal tersebut tidak juga menjadikannya manusia sempurna bila potensi keduanya tidak diperkuat.
Orang itu ada (being), tapi keberadaannya sebagai makhluk hidup tidak diakui bahkan ia mungkin dianggap tidak ada ( wujuuduhu ka’adamihi) bila ia tidak meningkatkan eksistensi dirinya.

Perihal tersebut dan selain semangat dalam diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik, Rusydi Sulaiman, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung ajak para jama’ah Masjid di lingkungan kantor Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung ( Jum’at, 25 juli 2025) untuk tingkatkan eksistensi diri dengan cara meneladani orang-orang bijak terdahulu. Tokoh yang paling utama dalam sejarah peradaban manusia adalah Muhammad saw., nabi akhir zaman, dalam QS.Al-qalam (68):4–artinya: “Dan sesungguhnya kamu ( Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur”. Menyatu dalam diri Rasulullah dan orang-orang bijak tertentu dua potensi tersebut ( akal dan kalbu) sehingga menjadi pribadi-pribadi yang sempurna.
Dengan potensi akal, seseorang mampu lakukan objektifikasi; mencerna banyak hal disekitarnya, dan dengan potensi kalbu, ia mampu lakukan mukasyafah sehingga sitar Tuhan, Allah Swt. terbuka dan sentuhkan Nur Ilahi kepadanya. Berharap kita juga demikian, tambah Rusydi yang juga Direktur Madania Center Bangka Belitung. Maka upaya tingkatkan eksistensi diri adalah kemestian.
Mudah-mudahan mudahan kita senantiasa dalam lindungan Allah Swt. dan mampu meneladani orang-orang bijak terdahulu. Wassalam. (*)





